10.30.2011

First Love

cuapiggy

ahh.. batal batal ! cerpen pertama batal !
ganti cerpen aja yah..
tapi.. gue benci silent readers!

check it out!

First



Only Hope…
Lagu yang mengingatkan pada seorang cowok yang sekarang aku kenal dekat. Dia itu adalah seorang cowok yang bisa membuat hati ku dipenuhi oleh segala tentangnya. Seperti seakan akan terhipnotis olehnya.
Terutama tatapannya.. Aku sangat membenci tatapan malaikat itu. Rasanya seperti terkekang oleh sesuatu yang berusaha menahanku agar tidak menjauh darinya. Seolah olah mata itu yang selalu mengawasi ku dari kejauhan. Ya, tatapan yang dimiliki oleh seorang yang menjadi pangeran impianku...

Rafif Pratama yang biasa dipanggil Rafif ini adalah siswa SMA Negeri 28.
Siapa yang tak kenal dia?? Bahwasanya dia adalah pemain basket bahkan menjabat sebagai ketua klub basket disekolah ini yang memang ditakdirkan menjadi cowok idola disekolahnya. Siapa yang menyangka bahwa akulah yang menjadi temannya setelah kami ditunjuk sebagai perwakilan dari osis dan berada dalam bidang khusus yang sama. Bisa dibilang ialah yang ditakdirkan menjadi partner ku. Sebenarnya awal-awal perkenalan kami memang sungguh menyebalkan. Bayangkan, aku pertama kali bertemu dengannya yaitu saat ia menabrakku di koridor sekolah.

#flashback
"aduh terlambat dah nih. Mana ini buku banyak banget yang harus dibawa, dasar nenek lampir, pantesan tuh guru ga nambah tinggi (?)" ocehku sendiri. "haish.. Ini beneran telat?? Sepi amat" omelku setelah sampai dikoridor sekolah. Brukkk.. "eh kalo jalan liat-liat dong!" bentak seseorang yg menabrakku itu. "ish apaan sih, bukannya bantuin, malah marah-marah udah tau sama-sama salah" balasku. "eh elu yg waktu ospek dipanggil kodok itu kan? Emm anak mana tuh? Oiya anak X-5 yang 'katanya' unggulan itu kan??" tanyanya beruntun dengan menekankan kata 'katanya' disela2 kalimatnya, seakan-akan ia tidak percaya telah diciptakan kelas yang berisi para zombie rumus. Aku masih saja membereskan bukuku saat bel pertama berbunyi.
#end flashback

***

"Ra, ke kantin yuk!" ajak Cyntia membuyarkan lamunanku. "ahh?? Apaan?? Oh kantin? Udah bel emang?" tanyaku. "udah daritadi geblek.. Kerjaan lu bengong mulu. Males gue nunggunya. Laper nih" cerocosnya. "yaudah yuk"
Dikantin, mataku seperti ingin mencari-cari sesuatu. Gotcha! Itu dia.. Rafif!
"Pip!" teriakanku membuat semua mata tertuju padaku. Rapip adalah panggilan akrabku padanya. Aku berjalan cepat mendekati mejanya.. "apaan?? Uhuk.. Uhuk" sepertinya dia tersedak. "Nih.. tagihan dari kepsek" aku mengeluarkan selembar kertas berisi daftar keperluan KBM. "apaan nih??.. Uhuk.. Gila banyak banget? Siapa yg beli??" Rafif tersedak semakin kuat setelah membaca kertas dari atas kebawah "uhukkk uhukk.." dia tersedak lagi, untung saja mangkuk bakso itu tidak tertelannya. "ish dudul banget sih luu, kita lah yg harus nyari. Lu kemaren ngga ikut rapat apa? Kita dapet tugas ini" . "gue kemaren ada janji maen sama temen gue, jadi gue gatau tuh"

***

Bisa stres nih.. Aku mencari semua barang yg ada didalam daftar untuk keperluan sekolah, berhubung tugas kami di osis itu menjadi seksi kesenian yg sama sekali tidak ada hubungannya dg "mencari barang". Apa boleh buat?..
"eh lek, tuh ditoko itu aja. Kayanya ada" sahutnya.
"oh yaudah cek aja yuk" Rafif berlari kearah toko setelah menjitakku.
"aww. . Eh tunggu!!!" ...
"siang.." sapa sang penjaga toko
"siang pak, kami mau cari ini, kira-kira ada ngga ya?" tanyaku sambil menyodorkan kertas. "oh, ada ko, mau dibawa sekarang?? Nanti saya antar dengan mobil" penjaga toko itu menunjuk kearah mobil baknya setelah membaca daftar.

 ----- 
Tulisan isi kertas daftar itu :
·         5 set alat peraga organ tubuh
·         10 set mikroskop bilateral
·         20 buah tabung reaksi
·         voltmeter, amperemeter, rangkaian listrik @ 5 set
-----

 Huaahh.. Akhirnya, tinggal nunggu pengiriman barang disekolah. Semua clear!
*Belum lama setelah aku melangkahkan kaki kearah Laboratorium sekolah..*

brukkk.. *suara barang jatuh*
"yah. . patah" *suara Rafif dengan nada memelas*

 Aku menoleh kebelakang dan seketika berteriak..
"aaaaa... Rapiiiiiip!!!
"i.. i.. iini jatoh tadi, Ra, maaf deh ya" katanya sambil mnggaruk belakang kepalanya.
"aaaaa.. masa beli lagi????!"
"hehehe."

***

Aku berharap hari ini aku tidak telat seperti sebelumnya, obsesi ku itu parah sekali ya??
Padahal jam dinding kamarku sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi.
Bergegas aku memasukkan buku ku tanpa megeceknya ulang, bersiap-siap dan mandi, kemudian berlari keruang makan menyambar setangkup roti yg disiapkan mama.

"Ma, aku sarapan disekolah aja ya" kataku sambil mencium pipi mamaku.
"Reno mana?? yah ditinggal " nadaku memelas.
"kamu sih lamanya kebangetan. udah, bareng papa aja, mobilnya masih diluar tuh" kata mama. "yah, tapi kan Papa nyupirnya lama, Ma"
"yaudahlah, daripada kamu jalan kaki??" kata-kata mamaku cukup membuatku luluh dan berpikir keras.
"yaudah deh Ma, Rissa bareng Papa aja. dah Mamaa!"

***

Kedatanganku bertepatan dengan bunyi bel aneh itu.
Aku sebut aneh, karena memang benar-benar aneh. Sekolah mana yg menggunakan bel berbunyi suara kereta api menjijikan itu selain sekolahku?!

"Rissa!!" panggil seorang cowok sembari berlari kearahku. Aku rasa itu Rafif. semua mata kembali memandang kami. Aku tidak suka saat-saat seperti ini. "Rissa!!! tunggu!"
"apa?"
"gue teriak-teriak lu cuma bilang apa?. menyebalkan"
"trus maunya?? mau gue panggil 'sayang'?" aku menggodanya.
"iyuuuuh.. " katanya mendelik.
"gamau kan? yaudah diem. apaan manggil gue?" tanyaku dengan santai, walaupun aku tau, aku telat 5 menit.
"itu, bon tagihan alat-alat 2 hari yg lalu ada di elu kan?, kepala sekolah mau cek"
"ahh?? bon? bon apa??.. oh iya! ada dibaju gue, Pip" kataku sambil menepuk jidat.
"yah terus?"
"besok bisa ngga?"
"emm.. yaudah,tapi lu bilang ke kepsek sendiri yaa? gue nyampein ini doang. daaah! " dia berlari meninggalkanku yg terdiam.
yang benar saja?? menghadap kepsek untuk keteledoranku?? aish..
"jangan bengong! udah bel itu. kelas lu masih jauh" dia berteriak membuat ku tersadar dan ikut berlari ke arah kelasku...


***
ini buat tester dulu, kalo mau tau ya comment ! *penulis murkaa!!
hehehe, tapi penulis masih baik kok ^^
Followers nya harus nambah!

lihat episode berikutnya...

No comments:

Post a Comment