10.06.2014

Lil' mistake

Aku heran, kenapa semua orang menganggapku bodoh, membiarkan seorang malaikat kecil mengemis perhatianku. Membuat ku seolah menjadi sesosok jahat yang tak peduli pada keinginan kecilnya. Bahwa ia benar ingin melindungiku.
Apakah egoku semakin parah sehingga saat ini aku terlalu payah mengendalikan amarahku sendiri. Sebenarnya aku hanya ingin jujur, malaikat ku, kamu, yang selalu berusaha membuat ku tertawa dulu dan kini, bukan pada waktu itu, membuatku mengerti arti kebahagiaan dulu dan kini, bukan pada waktu itu, ya.. Tidak pada saat kekecewaan itu muncul. Saat kamu lupa pada siapa yang memberikanmu sayap, pada apa yang meniupkan angin untukmu terbang. Saat kamu sudah bangga telah mencapai pucuk awan yang lembut. Kamu lupa bahwa awan memiliki langit yang terbentang dengan sangat anggun, tidak dapat diukur sekalipun dengan sayap sayapmu.
Aku benci padamu, kamu tidak memahami apa yang telah kamu perbuat. Kamu terlalu asik dengan awan hingga hujanpun kamu abaikan. Kamu terlalu sibuk dengan pelangi saat air sudah lelah menunjukkan keanggunannya demi pesona yang kamu inginkan.
Aku benci kamu ! Aku kesal ! Aku marah ! Aku tidak suka dengan kelakuan mu !
Aku tidak mengerti, aku bahkan tidak tahu apa yang harus aku benci. Apa yang harus aku jelaskan ? Saat kamu tahu aku memutuskan untuk menjauhimu.
Yang aku tahu, aku memang membutuhkanmu. Sama sekali tidak mau lepaskan kamu. Tapi bukannya ingin kembali ke masa itu..
Saat kamu benar benar menjadi malaikat kecilku.

No comments:

Post a Comment