1.12.2014

Love? Is it true?

Sempat ku merasa bahwa aku bukanlah orang yang istimewa. Namun sejak suatu malam yang sepi ku tersesesat, membawaku ke alam yang mungkin ku rasakan adalah sebuah alam melodi indah bernama cinta. Sempurna, itulah yang dapat ku katakan untuk setiap kata demi kata yang berhasil ia lantunkan untukku. Seseorang yang baik, percaya dan setia. Awalnya ku pikir kejujuran tak lagi sama, hanya ia yang punya keyakinan yang mampu mengungkapkannya. Tetapi kini, aku sungguh yakin, ialah orang yang sebenarnya. Jauh di sudut matanya ku melihat, ia tak sekedar berkata, ia tak hanya berbicara, namun kalimatnya yang penuh makna, membuatku semakin percaya, ialah yang sesungguhnya. Inikah yang dinamakan cinta? Entahlah, rasa itu begitu aneh saat ku coba merasakannya kembali. Cinta itu buta, cinta itu hanya kiasan. Buta karena tak tau tempat dan tak tau kapan waktunya ia harus tiba. Kias karena kau akan mengungkapkan cinta dalam berbagai makna, tergantung apa yang berusaha kau rasakan, bukan bergantung pada yang kau pikirkan. Karena ketika kau mencintai seseorang, bukankah tak butuh berpikir? Untuk apa? Kalau kau bisa langsung merasakannya tanpa perlu memikirkannya?
Ya, inilah cinta.
Tetapi, apa benar aku rasakannya? Apa ia juga berlaku sama?
Sungguh, aku mencintainya.

No comments:

Post a Comment