Sejatinya aku tak pernah begitu peduli dengan apa yang aku lakukan, apa yang sebenarnya aku pikirkan, dan kenyataan apa yang aku inginkan. Karena semua yang ku lakukan seperti air yang mengalir. Ya, memang tidak semua aliran air itu bergerak lembut, terkadang sampah-sampah atau bahkan batu-batuan lah yang menghambat laju air, memperlambatnya atau bahkan menghentikannya. Namun, aku tak suka terlalu
dianggap seperti air biasa. Terserah kalian menyebutku apa. Yang jelas, jika ada batu yang menghambat aku untuk bisa bersama teman-temanku mengarungi alam bebas, pasti aku akan menghancurkannya. Aku akan berubah seketika. Dalam batas wajar tentunya. Kadang aku diam disuatu tempat, memahami, itulah yang sedang aku lakukan. Mencoba menetap disuatu tempat, beradaptasi dengan sekitar, berkenalan dengan sesuatu, dan bila tugas ku selesai dan tiba waktunya untukku pergi, maka aku akan segera meninggalkan tempat itu.
Tugas? Apa yang dilakukan air?
Ya, menghidupi alamnya yang juga saling menjaga air. Alam butuh air untuk minum, dan air butuh alam untuk bernaung. Namun alam berbeda-beda. Ada yang selalu membutuhkannya, ada yang egois tak mau meminta tetapi selalu memaksa air untuk tinggal. Tetapi itulah tugas air, ia mau membantu siapa saja tanpa perlu bertanya-tanya.
Apa aku seperti air? Apa yang ku ceritakan berarti itu tentang diriku? Tidak begitu kurasa. Aku hanya memperkenalkan air.
Bukannya menolak untuk bersikap seperti air, tapi aku malah ingin menunjukkan kalau aku bisa sepertinya. Jadi, apa yang kalian banggakan? Mampukah kalian sepertinya? Aku hanya bercerita. Dan aku juga ingin cerita dari kalian...
No comments:
Post a Comment